Kampung
Banjar
Pada tahun 1294H/1874M. Penembahan
Kerajaan Tanjungpura-Matan di hulu Sungai Pawan, Alhaj Muhammad Sabran
menugaskan Haji Mas Mohd. Abbas dibantu Imam
Mursal dan Enci Yasin berangkat ke Hilir sungai pawan, karena di muara Sungai
Pawan banyak bajak laut yang di sebut Lanon, yang merampok setiap kapal dagang
dari Singapura, Cina, Eropah dan lain-lain yang akan masuk ke muara Sungai Pawan
tersebut.
Rombongan beliau mempergunakan
rakit kayu panjang. Dekat muara Pawan, rakit menepi dan tertambat disebuah
pohon yang disebut "Tapang". Selanjutnya Haji Mas Mohd. Abbas dan
kawan-kawan, mendirikan rumah masing-masing di Kampung Banjar, yang saat itu sudah
merupakan suatu Kampung yang asal mulanya dibangun dan didirikan oleh Haji
Abdul Karim alias Encik Kamim bergelar "Datuk Bajurai Besi Tamiang
Galang", sekarang Kecamatan Benua Kayong.
Untuk mengingatkan bahwa Haji Mas
Mohd. Abbas ini adalah pendatang dari Kerajaan Banjar, yang diambil mantu serta
dikawinkan dengan anak dari pasangan Mursid dan Maine yang bernama Maimanah.
Adapun letak rumahnya di Jalan Haji Samanhudi, samping rumah Marzuki HD dan
Buchari HD, sebelah kanan tanah Zaini bin Haji Yunus. Bentuk rumah dengan
tinggi tiang tongkat ± 3 – 4 meter dari permukaan tanah, dengan tinggi dinding
rumah mencapai ± 3 – 4 meter. Ditengah-tengah
bangunan terdapat ruang bertingkat untuk beristirahat dengan ukuran 5 x 5 x 2
meter.
Penghuni terakhir adalah keluarga
Hanifah-Abdul Muthalib, yang merupakan anak dari pasangan Haji Yunus dan
Mardiana. Tugas lain yang diberikan oleh
Kerajaan Tanjungpura-Matan kepada Haji Mas Mohd. Abbas adalah memberikan
otonomi khusus, seperti penarikan pajak dan pembuatan surat tanah.
Dalam melaksanakan tugasnya, beliau
berhasil membasmi Lanon, untuk itu beliau mendapat gelar "Penggawa Kuala
Matan". Sampai saat ini bukti cap/stempel yang dipergunakan oleh Haji Mas
Mohd. Abbas masih tersimpan dikeluarga Haji Ibrahim Baidjuri (Uning Atol).
Sedang
makam beliau yang terletak di jalan Arief Rachman Hakim Kampung Banjar
Ketapang. Pemagaran Makam ini pernah dilakukan dan dibantu oleh Pemda Kab. Ketapang
pada masa pemerintahan Bupati Haji Sunardi Basnu. Yang sangat disayangkan,
bekas rumah beliau yang banyak meninggalkan kesan dan mempunyai nilai sejarah,
rumah yang telah dibangun dari kayu kelas I, kini tinggal menjadi kenangan dan
tak terurus. (Menurut buku Penduluran Kampung Banjar, Haji Fauzi Azim dkk
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar