Olahraga dapat diartikan sebagai aktivitas atau
gerak tubuh manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan jasmani
dan rohani. Namun untuk Olahraga Otak sendiri mungkin bagi sebagian
orang terdengar asing. Jarang orang tahu cara dan manfaat apa yang bisa
didapat dari aktivitas tersebut.
Sama pentingnya dengan olahraga tubuh, manfaat olahraga otak membantu terbentuknya saraf baru dalam otak manusia yang dapat melindungi terhadap gejala demensia atau kepikunan. Artinya, dengan kita sering melakukan olahraga otak bisa menambah daya ingat, melatih konsentrasi dan mengoptimalkan kemampuan otak lainnya.
Berikut ini beberapa aktivitas berhubungan dengan olahraga otak yang bisa kita lakukan:
1. Membaca
Menurut Dr. Nikolas Scarmeas, dalam studinya pada tahun 2001 mengungkapkan bahwa membaca dapat membantu membangun 'cadangan kognitif' untuk menunda timbulnya demensia. Dan dengan membaca pula dapat melenturkan otot-otot otak, baik bacaan ringan (seperti komik atau majalah) maupun bacaan untuk informasi.
Asal jangan baca buku-buku porno yah, nanti otak kita malah jadi 'otak kotor' keruh dengan hal-hal yang berbau mesum. hehe.
2. Membiasakan Aktif Menggunakan Tangan Non-Dominan
Jika biasanya dominan tangan kanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, maka cobalah aktif menggunakan tangan kiri (kidal). Begitu juga sebaliknya, jika tangan kiri kita yang lebih dominan, cobalah untuk sering menggunakan tangan kanan. Contohnya saat menggunakan mouse komputer, menyikat gigi, menulis, tanda tangan dan mengikat sepatu dengan arah yang berlawanan. Menurut Franklin Institute, jenis latihan ini dapat memperkuat hubungan saraf yang ada dan bahkan membentuk saraf baru.
Tapi sebaiknya lihat kondisi dan situasi, jangan sampai kita dianggap menyalahi norma kesopanan dengan menggunakan cara ini tidak pada tempatnya. Masa sih, salaman sama orang pakai tangan kiri? Hayooo, nanti dimarahi Bu Guru lhooo....
3. Mengisi Teka-Teki Silang atau Bermain Puzzle
Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya dengan mengisi TTS (Teka-teki Silang), bermain puzzle, Sudoku dan jenis puzzle lainnya. Karena menurut penelitian, permainan-permainan ini dapat melatih kemampuan otak kiri kita.
4. Bermain Permainan Strategi
Permainan strategi seperti catur, monopoli atau game komputer lainnya, akan menggunakan otak kanan yang dapat membantu orang untuk lebih berpikir kreatif.
5. Belajar Bahasa Asing
Dengan belajar bahasa asing akan mengaktifkan bagian otak yang belum digunakan sejak kita mulai berbicara. Sebuah studi tahun 2007 di York University di Toronto, menemukan bahwa penggunaan beberapa bahasa dapat meningkatkan suplai darah ke otak untuk menjaga kesehatan koneksi saraf.
Seperti saya ini, alhamdulilah bisa menguasai 3 bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa dan Bahasa 'Anak Gaul Jakarte'. hehe.
6. Ganti Suasana dan Ubah Rutinitas
Seperti yang dikemukakan Prof. Lawrence Katz, ahli Neurobiologi di Duke University Medical Center, mengubah rutinitas dan cara-cara hidup baru dapat mengaktifkan koneksi otak yang sebelumnya tidak aktif. Latihan yang dapat kita lakukan misalnya, mandi dengan mata tertutup, mengubah tata letak ruang di rumah atau kantor.
Suasana baru dapat membuat otak menjadi lebih fresh dan tidak cepat bosan. Asal jangan istrinya yang diganti baru yah...!!!
7. Menikmati Musik
Selain mendengarkan musik, belajar juga untuk memainkan instrumen musik. Para ahli merekomendasikan untuk mengaktifkan dua indera sekaligus, seperti mendengarkan musik dan mencium bunga.
8. Latihan Fisik
Latihan fisik dapat membuat otak kita jadi lebih sehat, karena dapat melancarkan dan meningkatkan aliran darah ke otak. Menurut Stanford Center on Longevity and the Max Planck Institute for Human Development, latihan fisik dapat meningkatkan perhatian, penalaran dan memori.
Tu... wa... ga... pat... tu... wa... bang... ka...
9. Hidup Sosial
Menjalani kehidupan sosial juga dapat melatih otak, serta dapat memberikan perlindungan terhadap gejala klinis penyakit Alzheimer. Misalnya saja dengan mengunjungi teman, berinteraksi dengan tetangga, dan bergabung dengan suatu komunitas.
10. Mencari Hobi Baru
Tantang otak untuk belajar keterampilan baru atau hal-hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Jika kita bukan seniman, cobalah untuk belajar melukis atau memahat. Jika kita bisa bermain piano, belajarlah memainkan gitar. Temukan sesuatu yang baru dan menarik untuk dapat menjaga otak tetap aktif.
Itulah tadi cara-cara dalam berolahraga otak. Tidak harus kita lakukan semuanya, pilihlah yang menurut anda pas untuk diterapkan.
Sama pentingnya dengan olahraga tubuh, manfaat olahraga otak membantu terbentuknya saraf baru dalam otak manusia yang dapat melindungi terhadap gejala demensia atau kepikunan. Artinya, dengan kita sering melakukan olahraga otak bisa menambah daya ingat, melatih konsentrasi dan mengoptimalkan kemampuan otak lainnya.
Berikut ini beberapa aktivitas berhubungan dengan olahraga otak yang bisa kita lakukan:
1. Membaca
Menurut Dr. Nikolas Scarmeas, dalam studinya pada tahun 2001 mengungkapkan bahwa membaca dapat membantu membangun 'cadangan kognitif' untuk menunda timbulnya demensia. Dan dengan membaca pula dapat melenturkan otot-otot otak, baik bacaan ringan (seperti komik atau majalah) maupun bacaan untuk informasi.
Asal jangan baca buku-buku porno yah, nanti otak kita malah jadi 'otak kotor' keruh dengan hal-hal yang berbau mesum. hehe.
2. Membiasakan Aktif Menggunakan Tangan Non-Dominan
Jika biasanya dominan tangan kanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, maka cobalah aktif menggunakan tangan kiri (kidal). Begitu juga sebaliknya, jika tangan kiri kita yang lebih dominan, cobalah untuk sering menggunakan tangan kanan. Contohnya saat menggunakan mouse komputer, menyikat gigi, menulis, tanda tangan dan mengikat sepatu dengan arah yang berlawanan. Menurut Franklin Institute, jenis latihan ini dapat memperkuat hubungan saraf yang ada dan bahkan membentuk saraf baru.
Tapi sebaiknya lihat kondisi dan situasi, jangan sampai kita dianggap menyalahi norma kesopanan dengan menggunakan cara ini tidak pada tempatnya. Masa sih, salaman sama orang pakai tangan kiri? Hayooo, nanti dimarahi Bu Guru lhooo....
3. Mengisi Teka-Teki Silang atau Bermain Puzzle
Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya dengan mengisi TTS (Teka-teki Silang), bermain puzzle, Sudoku dan jenis puzzle lainnya. Karena menurut penelitian, permainan-permainan ini dapat melatih kemampuan otak kiri kita.
4. Bermain Permainan Strategi
Permainan strategi seperti catur, monopoli atau game komputer lainnya, akan menggunakan otak kanan yang dapat membantu orang untuk lebih berpikir kreatif.
5. Belajar Bahasa Asing
Dengan belajar bahasa asing akan mengaktifkan bagian otak yang belum digunakan sejak kita mulai berbicara. Sebuah studi tahun 2007 di York University di Toronto, menemukan bahwa penggunaan beberapa bahasa dapat meningkatkan suplai darah ke otak untuk menjaga kesehatan koneksi saraf.
Seperti saya ini, alhamdulilah bisa menguasai 3 bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa dan Bahasa 'Anak Gaul Jakarte'. hehe.
6. Ganti Suasana dan Ubah Rutinitas
Seperti yang dikemukakan Prof. Lawrence Katz, ahli Neurobiologi di Duke University Medical Center, mengubah rutinitas dan cara-cara hidup baru dapat mengaktifkan koneksi otak yang sebelumnya tidak aktif. Latihan yang dapat kita lakukan misalnya, mandi dengan mata tertutup, mengubah tata letak ruang di rumah atau kantor.
Suasana baru dapat membuat otak menjadi lebih fresh dan tidak cepat bosan. Asal jangan istrinya yang diganti baru yah...!!!
7. Menikmati Musik
Selain mendengarkan musik, belajar juga untuk memainkan instrumen musik. Para ahli merekomendasikan untuk mengaktifkan dua indera sekaligus, seperti mendengarkan musik dan mencium bunga.
8. Latihan Fisik
Latihan fisik dapat membuat otak kita jadi lebih sehat, karena dapat melancarkan dan meningkatkan aliran darah ke otak. Menurut Stanford Center on Longevity and the Max Planck Institute for Human Development, latihan fisik dapat meningkatkan perhatian, penalaran dan memori.
Tu... wa... ga... pat... tu... wa... bang... ka...
9. Hidup Sosial
Menjalani kehidupan sosial juga dapat melatih otak, serta dapat memberikan perlindungan terhadap gejala klinis penyakit Alzheimer. Misalnya saja dengan mengunjungi teman, berinteraksi dengan tetangga, dan bergabung dengan suatu komunitas.
10. Mencari Hobi Baru
Tantang otak untuk belajar keterampilan baru atau hal-hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Jika kita bukan seniman, cobalah untuk belajar melukis atau memahat. Jika kita bisa bermain piano, belajarlah memainkan gitar. Temukan sesuatu yang baru dan menarik untuk dapat menjaga otak tetap aktif.
Itulah tadi cara-cara dalam berolahraga otak. Tidak harus kita lakukan semuanya, pilihlah yang menurut anda pas untuk diterapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar