Ale-ale
itu ciri khas Ketapang. Ia sejenis kerang yang diambil dagingnya
sebagai makanan. Sekarang kerangnya juga dijadikan produk kerajinan.
Bagaimana kerajinan itu bisa diproduksi?
BUKAN
sekadar nilai ekonomis yang dapat digarap dari ale ale. Selain memiliki
potensi untuk wisata kuliner, sekarang kerangnya bisa jadi buah tangan.
Sehingga potensi wisata budaya itu dapat mendukung wisata pantai dan
sejarah. Ale ale termasuk salah satu mata rantai kehidupan masyarakat
Ketapang. Endapan pasir yang dibawa dari perhuluan Sungai Pawan menjadi
habitat hidupnya. Walaupun isi ale-ale sampai saat ini masih diolah
secara tradisional, dan kulitnya belum difungsikan optimal. Tapi dari
kulit binatang laut jenis kerang ini menjadi sebuah potensi dan
tantangan bagi masyarakat yang kreatif.
Aktivitas
mencari ale-ale yang dilakoni masyarakat tak hanya sekadar sebuah
potret kehidupan. Kearifan lokal ini dinilai dengan sendirinya
masyarakat setempat tergugah menjaga perairan Muara Sukabangun.
Akhirnya, mereka berupaya agar ale-ale tetap lestari.Menurut Razanah,
kasubag Pengumpulan dan Pengolahan Data Setda Ketapang, selama ini kulit
ale-ale hanya digunakan sebagai bahan timbunan pekarangan. Dijual
menggunakan pick up dengan harga yang murah. Tanah yang ditimbun dengan
kulit ale-ale juga menjadi keras, tak heran sebelum infrastruktur di
Ketapang mengenal aspal, jalan-jalan utama puluhan tahun lalu masih
ditimbun dengan kulit ale-ale.
Padahal
fungsi lain kulit ale-ale dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan,
seperti tempat barang hantaran, tempat tisu, sampai pohon telur untuk
pernikahan. Potensi kerajinan dari kulit ale-ale ini masih terbuka
lebar,” jelas dia.Razanah melanjutkan, usaha kerajinan adalah aplikasi
nyata dari ekonomi kerakyatan. Bisa dikatakan usaha kerajinan merupakan
salah satu sarana untuk menwujudkan kesejahteraan ekonomi yang
berorentasi pada ekonomi kerakyatan. Oleh sebab itu usaha kerajinan
harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat, pengusaha industri dan
kerajinan, penyedia modal, dan pemerintah.
Usaha
kerajinan khususnya kerang merupakan salah satu produk unggulan yang
berpotensi untuk dikelola dan di kembangkan. Usaha kerajinan kerang
turut memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah Ketapang. Agar
kontribusi tersebut optimal, Pemerintah Kabupaten Ketapang terus
memberikan bimbingan serta mengelola dan mengembangkan usaha kerajinan
khususnya kerang ale-ale khas Ketapang.Meskipun saat ini pengembangannya
hanya bersifat lokal di Kalbar dan pulau Jawa, lanjut Razanah,
kedepannya Pemkab Ketapang akan terus mempromosikan kerajinan kerang
ale-ale tersebut, dengan cara mengikuti pameran, baik lokal maupu
nasional. Hasilnya cukup memuaskan. Karena dari beberapa kali mengikuti
pameran di pulau Jawa, pihak pengrajin sering mendapatkan pesanan dari
warga di sana. “Ini membuktikan bahwa kerajinan kerang kita tak kalah
dengan kerajinan kerang lainnya. Meskipun kerajinan yang menggunakan
kulit ale-ale masih terbatas. Oleh sebab itu, potensi ini terus kita
kembangkan, seperti produk unggulan daerah lain, apalagi ale-ale ini
hanya ada di Ketapang,” papar dia. (*)