Ketapang – Seorang pembina pramuka di Inggris, Tara Mills, yang
menjadi sukarelawan lingkungan di Yayasan Palung berkesempatan bertatap
muka dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga
(Disbudparpora) Ketapang belum lama ini. Dalam kunjungannya itu, ia
berbagi cerita soal pramuka (scout) di Inggris.
“Di Inggris hampir 80 persen kawula muda masuk menjadi anggota
pramuka, karena mereka menganggap masuk menjadi anggota pramuka
menyenangkan dan bermanfaat. Karena itu kalangan orang tua juga
mendukung penuh kegiatan kepramukaan yang dibina oleh para senior maupun
pembina pandu,” kata Mills mengawali cerita.
Para scout itu, kata dia, secara swadaya membiayai kegiatan pramuka
tanpa terlalu banyak campur tangan pemerintah. Tara juga mengungkapkan
bahwa di negaranya gerakan pramuka atau pandu (scout) juga pernah
mengalami pasang-surut.
Karena itu beberapa puluh tahun yang lalu Asosiasi Pramuka Inggris
mengadakan revitalisasi gerakan pramuka, sehingga sekarang minat kaum
muda untuk ikut kegiatan pramuka juga semakin meningkat.
“Pramuka di Inggris juga senang mengadakan jambore di dunia, kemah,
bernyanyi, gotong royong, dan segenap aktivitas di luar sekolah yang
menyenangkan dan bermanfaat bagi sesama manusia,” terangnya.
Tara yang sedang menjadi sukarelawan lingkungan di Ketapang juga
sangat terkesan dengan Pramuka Kabupaten Ketapang yang cukup kreatif,
berpakaian seragam pramuka dan ‘tepuk tangan pramuka’. Tukar-menukar
informasi dan pengalaman yang diselenggarakan Yayasan Palung tersebut
menjadi hangat dan menarik, karena juga diselingi dengan permainan dan
nyanyi bersama.
Pertemuan informal antara Tara Mills dilaksanakan di aula Yayasan
Palung Jalan Gajahmada dan dihadiri oleh para anggota pencinta
lingkungan, pramuka, Direktur Yayasan Palung, Andreu de Sausa, dan dari
Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan olahraga.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ketapang, Yudo
Sudarto Sp Msi, yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan
pertemuan tersebut sangat bermanfaat. Terutama untuk pembanding dengan
pramuka di negara lain, seperti Inggris dengan gerakan pramuka di
daerah.
Adanya kekurangan dan kelebihan sistem pembinaan pramuka dapat
menjadi acuan bagi Pramuka Ketapang untuk merevitalisasi gerakan
pramukanya, sehingga menjadi wadah aktivitas bagi pemuda.
Ia juga mengakui gerakan pramuka di Indonesia memang masih banyak tergantung dari bantuan pemerintah.
“Selain itu belum banyak menarik bagi kaum pemuda, sehingga jumlah
pemuda yang masuk menjadi anggota pramuka masih sedikit,” akunya. (KiA)
sumber : http://www.equator-news.com/lintas-selatan/ketapang/20110907/pembina-pramuka-inggris-ke-ketapang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar